Saturday, October 27, 2012

Gambar Aksonometri - Proyeksi Isonometri


Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detai bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda ashnya. Proyeksi ini disebut jugs proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.

Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilaku­kan dengan berbagai posisi. Ada beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.


image001


Proyeksi Isometri, yaitu proyeksi di mans bidang diagonal dari bendanya (berupa kubus) diletakkan tegak lurus dengan bidang proyeksi dan bidang yang horizontal dinaikkan hingga membentuk sudut 35° 16’. Akan didapat suatu gambar proyeksi yang dimetris dan sebangun dengan bendanya.



image002

Sebetulnya, panjang rusuk menjadi a tangen ±, atau 0,821 a, akan tetapi untuk memudahkan penggambaran maka panjang rusuknya dianggap sama dengan a. Terlihat bahwa panjang rusuk-rusuknya sama.


Proyeksi Isometri yang berarti satu ukuran merupakan suatu bentuk proyeksi Aksonometri yang didatarkan sehingga sudut siku-siku pada gambar akan digambarkan menjadi 120o atau 60o. Ukuran panjang, lebar dan tingginya tetap konstan dengan perbandingan 1:1:1

-Myrna-




Wednesday, October 24, 2012

Pengaruh tata bahasa Inggris


English learning Beberapa waktu yang lalu, Dr. Timothy Hassall, pengajar bahasa Indonesia di Universitas Nasional Australia, Canberra, menulis suatu artikel berjudul English is Changing The Grammar Of Indonesian di situs Bahasa Kita. Artikel dalam bahasa Inggris ini menjabarkan beberapa contoh perubahan dalam tata bahasa Indonesia yang timbul karena pengaruh bahasa Inggris: (1) kata kerja di awal kalimat, (2) kata “adalah” dan “suatu/seorang”, (3) struktur aktif pada klausa objek, (4) bentuk jamak, dan (5) kata ganti orang ketiga untuk objek.
Saya mencoba menyarikan pokok-pokok pikirannya di dalam tulisan ini dengan menambah satu kasus tambahan, yaitu penggunaan “di mana”. Setiap kasus akan diawali dengan serangkai contoh yang diberi kode A (struktur bahasa Inggris), B (terjemahan bahasa Indonesia yang terpengaruh bahasa Inggris), dan C (terjemahan bahasa Indonesia yang lazim).

Kasus 1: Kata kerja di awal kalimat

1.A: Talking in front of journalists yesterday, he explained …
1.B: Berbicara di depan wartawan kemarin, ia menjelaskan …
1.C: Ia berbicara di depan wartawan dan menjelaskan …
Struktur kalimat bahasa Indonesia biasanya mengikuti pola SPOK (subjek-predikat-objek-keterangan). Kata kerja berfungsi sebagai predikat yang menerangkan dan diletakkan setelah subjek. Pengaruh struktur kalimat majemuk bahasa Inggris seperti kalimat 1.A di atas membuat belakangan banyak ditemui kalimat bahasa Indonesia seperti kalimat 1.B, alih-alih struktur galib seperti kalimat 1.C.

Kasus 2: Kata “adalah” dan “suatu/seorang”

2.A: I am a typist at …
2.B: Saya adalah seorang juru ketik di …
2.C: Saya juru ketik di …
Tata bahasa Inggris mengharuskan penggunaan kopula seperti dalam kalimat 2.A. Kalimat ini sering diterjemahkan menjadi kalimat 2.B, padahal kalimat 2.C sudah memenuhi kaidah minimum S-P dalam tata bahasa Indonesia. Kata “adalah” (dari is) dan “seorang” (dari a) dalam kalimat tersebut sebenarnya tidak diperlukan.

Kasus 3: Klausa objek

3.A: A song which I once heard.
3.B: Lagu yang saya pernah dengar.
3.C: Lagu yang pernah saya dengar.
Kalimat seperti kalimat 3.B sering digunakan sebagai terjemahan dari kalimat 3.A karena mengikuti persis struktur teks sumber. Dalam tata bahasa Indonesia, bentuk kalimat 3.C sebenarnya lebih sesuai. Perhatikan proses pembalikan urutan kata keterangan dan kata benda pelaku pada klausa objek dalam contoh tersebut.

Kasus 4: Bentuk jamak

4.A: many countries
4.B: banyak negara-negara
4.C: banyak negara
Bahasa Inggris menandai kata benda sebagai plural jika merujuk lebih dari satu. Biasanya ini dilakukan dengan menambahkan “-s” di akhir kata dasar. Bahasa Indonesia tidak menggunakan penandaan seperti ini, melainkan menggunakan kata tambahan (seperti banyak, beberapa, ratusan ribu, para, dll.) atau kata ulang untuk memberi makna jamak.
Pengaruh bahasa Inggris membuat orang mengubah semua bentuk plural bahasa Inggris menjadi kata ulang bahasa Indonesia sambil tetap menggunakan kata penanda jamak. Pada contoh di atas terlihat bahwa bentuk 4.A diterjemahkan menjadi 4.B, padahal bentuk 4.C sudah cukup.

Kasus 5: Kata ganti orang ketiga

5.A: Now its name is the Pusat Bahasa. It doesn’t only …
5.B: Kini namanya Pusat Bahasa. Dia tidak hanya …
5.C: Kini namanya Pusat Bahasa. Lembaga itu tidak hanya …
Dalam bahasa Inggris, “it” seperti pada nomor 5.A digunakan sebagai kata ganti objek selain manusia. Bahasa Indonesia tidak memiliki pengganti sepadan karena “dia” dan “ia” hanya digunakan untuk manusia (5.B). Harus dicari suatu cara lain untuk menyampaikan makna “it” seperti yang tampak pada nomor 5.C.
Jika melihat entri kata “ia” pada KBBI, makna keduanya adalah “benda yang dibicarakan.” Jadi sebenarnya, struktur 5.B dapat saja digunakan dengan mengganti kata “dia” dengan “ia”.

Kasus 6: “Di mana” sebagai kata sambung

6.A: In the country where they work …
6.B: Pada negara di mana mereka bekerja …
6.C: Pada negara tempat mereka bekerja …
Pembahasan tentang hal ini sudah pernah saya tuliskan. “Di mana” digunakan sebagai padanan kata sambung “where”. Bahasa Indonesia tidak mengenal fungsi “di mana” sebagai konjungsi. Sebagai penggantinya, dapat digunakan kata tempat, sebagai, yang, dan, dengan, atau kata lain tergantung pada konteks kalimatnya. Dalam beberapa kasus, di mana bahkan dapat dihilangkan dari kalimat.

Penutup

Dr. Hassall beranggapan bahwa membanjirnya penerjemahan naskah seperti berita dan buku menjadi salah satu penyebab timbulnya berbagai kasus tersebut. Penerjemah yang tidak berhati-hati dan kurang pengetahuan tata bahasa Indonesianya akan lebih memilih menyesuaikan terjemahan dengan struktur bahasa sumber meskipun ternyata kurang sesuai dengan struktur bahasa sasaran.
Bahasa memang dinamis dan bisa berubah sesuai dengan konsensus para penggunanya. Tapi jika sudah ada aturannya, jangan pula dipaksa harus diubah hanya karena belum paham aturan tersebut. Belajarlah tata bahasa kita sendiri.
Sumber ilustrasi gambar: fedeshk.wordpress.com.

10 Desain Rumah Pohon yang Keren


Sebagai anak muda (atau bahkan dewasa) yang belum bermimpi hidup pohon rumah? Beberapa struktur yang dibangun di atas pohon atau hung dari pohon, tetapi beberapa pohon biasa desain bangunan rumah bahkan berkembang dari pohon atau kanan dibangun menjadi pohon. Beberapa orang tinggal di pohon-pohon sebagai mewah, sebagian untuk membantu menyelamatkan lingkungan hidup dan lain-lain dari tradisi atau kebutuhan. Berikut adalah sepuluh desain rumah pohon luar biasa yang berkisar dari fungsional ke khayali, berkelanjutan dan terjangkau untuk asing ke luar biasa mahal.

1. Baumraum Treehouses:
http://www.inhabitat.com/wp-content/uploads/baum1.jpghttp://www.inhabitat.com/images/baumraumnight.jpg

Baumraum treehouses blends palen klasik yang sederhana struktur kayu di pohon dengan sudut modernist, membersihkan saluran dan elemen desain lainnya. Paduan ini dengan baik dan berdiri keluar dari daerah sekitar mereka alami dan disesuaikan untuk keinginan klien sebelum dipasang. Yang kedua adalah kelompok Baumraum eksperimental dan berpengalaman, ingin keahlian dalam pohon jenis, kemampuan dan dampak lingkungan.


2. Free Spirit Spheres:
http://www.essential-architecture.com/MISC/10.%20Free%20Spirit%20Spheres.jpg
http://www.ubergizmo.com/photos/2006/6/free-spirit-sphere.jpg
Mobile, tahan lama dan entah bagaimana bertingkah Free Spirit Spheres dapat hung dari apapun dari pohon dan bangunan batu ke muka. Anyaman dan tali jangkar metaphorically literal dan ini spheres ke lokasi-lokasi mereka. Jangkar hanya empat poin diperlukan untuk melaksanakan seluruh berat yang spheres. Setiap sphere adalah air dan dampak-tahan, terdiri dari internal yg berlapis-lapis dan bingkai kayu jelas fiberglass eksterior.



3. The 4Treehouse:
http://blog.josephtreeservice.com/wp-content/uploads/2008/08/maintreehouse1.jpg
http://inhabitat.com/wp-content/uploads/maintreehouse2.jpg
The 4Treehouse oleh Lukasz Kos floats seperti “Jepang lentera jangkungan” dan terletak menampung empat pohon yang ada di situs. Sebagai yang terbaik dengan desain rumah pohon, proyek ini berhasil bekerja di sekitar situs kondisi alam yang ada. Tiga-cerita rumah sendiri rents ditangguhkan dari keempat utama situs pohon.



4. The TreeHouse Workshop:

http://www.apartmenttherapy.com/uimages/sf/4-29-09-treehouse-2.jpg
Lokakarya yang TreeHouse Seattle adalah sebuah perusahaan yang berbasis mengambil seni membangun rumah pohon sangat serius. Mereka membangun rata-rata satu pohon rumah per bulan dan upah sangat mampu dan tukang bangunan untuk membangun proyek-proyek mereka. Selesai mereka bekerja berbeda dalam kemewahan tetapi beberapa bahkan termasuk (counterintuitive!) Dilengkapi.



5. The 02 Sustainability:
http://www.instablogsimages.com/images/2008/12/24/o2-sustainability-treehouse-by-dustin-feider_ndgzU_17621.jpg
02 Pohon yang Keberlanjutan Rumah defies banyak konvensi satu asosiasi yang khas dengan rumah pohon. Paradigma dari persegi-pondok kayu seperti struktur digantikan dengan cahaya dan ruang kubah geodesic struktur yang memerlukan sangat sedikit (dan ramah lingkungan) dan bahan minimal telah berdampak pada pohon di mana ia ditempatkan (gantung dari kabel daripada bolted ke pohon). Perangkat ini dirancang untuk perumahan, meditasi dan fungsi rapat.



6. the tree dwellers:

Tentu saja, tidak semua rumah pohon yang avante garde contoh desain dan keberlanjutan – beberapa orang dalam hidup jauh lebih tradisional seperti pohon rumah pohon dwellers terlihat pada foto di atas. Di jungles of Brazza River Basin di Indonesia Provinsi Papua yang memiliki suku setempat perlahan dibangun mengarah ke atas pohon-pohon untuk melepaskan diri hama dan satu sama lain. Mereka Residences dizzying sekarang mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki.



7. Vietnamese tree house:

http://www.angelstarcreations.com/special/buildings_files/tree.jpg
Vietnam pohon ini amazing struktur rumah adalah sebuah “rumah pohon” di slebor sepenuhnya ungkapan rasa dan menarik wisatawan dan tamu dari seluruh dunia. Tentu saja tidak hanya orang bisa mendapatkan izin untuk membangun rumah seperti ini: ia akan membantu anak perempuan dari mantan presiden di negeri ini. Wisatawan bahkan bisa tinggal di kamar semalam.



8. styx valley protest structure tasmania:
http://www.we-make-money-not-art.com/yyy/styzx.jpg

Ada satu hal ke rantai diri ke sebuah pohon untuk menyimpannya, tetapi cukup untuk hidup yang lain dalam satu! Untuk menyimpan 400 + tahun pohon, sekelompok aktivis telah melakukan hal yang sama pada awangan ditangguhkan platform yang saat ini merupakan tallest “rumah pohon” di dunia (atas gambar di atas). Pandai satu perancang telah mengembangkan serangkaian konsep strategi yang ditampilkan dalam gambar di atas untuk mengambil pendekatan ini ke tingkat berikutnya. Dengan hanya 13% dari tahun ini pertumbuhan pohon-kiri, ini baru akan struktur link dari pohon ke pohon menyediakan habitat tetapi juga melindungi lingkungan.



9. The Ultimate Tree House:
http://www.coolbusinessideas.com/images/photo_blog_fabaxo1.jpg
http://i.n.com.com/i/ne/p/2007/joachim_tree_house_550x431.jpg
Bagaimana jika bukan membangun rumah pohon, Anda dapat tumbuh sendiri? Kombinasi antara bangunan dan sistem lain dapat digunakan untuk mengarahkan pertumbuhan ini sangat menarik dan kreatif konsep rumah pohon selama periode tahun. Vines, akar pohon dan arsitektur organik menjadi bahan-bahan untuk membuat kerangka kerja yang fleksibel untuk curious ciptaan. Windows akan fleksibel yang terbuat dari soy membranes yang akan beralih sebagai bangunan tumbuh.

10. The Syberite tree house:
http://www.streeteditors.com/wp-content/uploads/2007/03/sybarite.gif
http://www.inhabitat.com/images/sybarite2.jpg
Syberite rumah pohon proyek blends desain modular dengan rendah dampak hidup. Layouts diizinkan untuk memenuhi ke lanskap alam sekitar mereka untuk mengambil keuntungan maksimum dari pandangan dan cahaya alami tanpa di lingkungan setempat. Tujuh dasar mendukung dirancang untuk meminimalkan dampak pada akar sistem dan permukaan tanah. Hujan koleksi, panel matahari, angin dan koleksi lainnya juga pembangunan sistem terpadu membuat rumah kebanyakan energi independen.

Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/09/10-desain-rumah-pohon-yang-keren.html#ixzz2AE35XIRf

10 Rumah Mewah yang Terbuat dari Barang Bekas

Limbah bahan yang direklamasi untuk struktur baru, dapat dibuat dari sekelompok ban ditumpuk atau perahu yang tidak lagi layak pakai, atau sebagian kompleks batu bata tua kembali diukir agar terlihat seperti baru. Kadang-kadang mereka pergi seperti apa adanya, usia memberikan rasa sejarah, dan kadang-kadang mereka diolah menjadi sesuatu yang tidak meninggalkan petunjuk asal-usul mereka.

1. Bottles & Cans

Untuk beberapa, mereka sampah, tetapi untuk orang lain, botol dan kaleng dibuang dapat menjadi bahan utama daur ulang rumah. Kaleng tomat diratakan berubah menjadi ubin pelindung eksterior sebuah rumah gunung di Patagonia, dan satu juta botol bir coklat dan hijau dibentuk menjadi sebuah kuil Budha di Thailand benar-benar menakjubkan. The 'Beer Can House' di Houston, Texas itu dibuat lebih dari 18 tahun dari 39.000 kaleng bir. Kaleng dipotong dan diterapkan pada hampir setiap permukaan, digunakan sebagai dinding, trim dekoratif dan pagar. Botol plastik digunakan untuk membangun sekolah di San Pablo, Filipina, menghasilkan struktur yang tiga kali lebih kuat dari beton.


2. Ships & Boats

Kapal dan perahu yang dinonaktifkan dapat dibawa di darat dan berubah menjadi tempat tinggal yang tidak biasa, yang menjadi pembicaraan di kota. 'Rumah Kapal' Dalmatia, Kroasia tentu contoh kreatif rumah daur ulang. Terletak di Selatan Pulau Bass di Lake Eerie di Masukan-in-Bay, Ohio, rumah terdiri dari bekas Lakes Boat Besar yang digunakan untuk pengiriman yang dibangun oleh Henry Ford dan melayani 50 tahun sebelum diistirahatkan. Atau, Anda bisa membuat kerajinan kayu didaur ulang menjadi sebuah rumah yang menakjubkan yang terlihat seperti sebuah kapal.


3. Glass Panels & Windows

Jendela kaca daur ulang, panel plexiglass dan bahkan kaca sampah diubah menjadi cahaya yang menyinari rumah. Kolonihavehus oleh seniman Tom Fruin mungkin bukan rumah yang utuh, tapi tentu menjadi sumber inspirasi untuk membangun rumah direklamasi hijau; itu seluruhnya terbuat dari panel plexiglass, dilakukan seniman untuk menciptakan efek kaca patri. Rumah lain di Freetown Christiania, sebuah komune di Kopenhagen, dibangun pada tahun 60-an menggunakan jendela daur ulang, mereka tidak pernah menyalakan lampu di siang hari. Dan akhirnya, rumah modular yang murah dapat dibangun dengan waktu kurang dari seminggu yang terbuat dari kaca limbah.


4. Barns

Di kota-kota berkembang, peternakan lebih sedikit dan jauh. tetapi itu tidak berarti bahwa lumbung besar yang indah harus dirobohkan. Banyak lumbung telah berubah menjadi menakjubkan, rumah-rumah pribadi yang luas, mereka hanya menambahkan utilitas dengan pembongkaran kayu dan kerajinan menjadi sesuatu yang baru. Rumah di Belgia mempertahankan bentuk tradisional dari gudang, dengan banyak kaca baru dan fasad rana berfungsi penuh untuk memberi cahaya alami dan ventilasi. Dibawahnya, terdapat sebuah balok berat untuk membentuk bilah yang melindungi dinding kaca bergelombang, membuat struktur sebelumnya padat, tampak terang dan lapang.


5. Shipping Containers

Kontainer pengiriman merupakan bahan yang ideal untuk membangun rumah dan struktur lainnya. Sementara mereka hanya ditinggalkan di galangan kapal. Sekarang mereka dikonfigurasi ke rumah-rumah kecil dan besar. Kontainer pengiriman sekarang banyak digunakkan untuk membuat rumah yang murah dan ramah lingkungan.


6. Grain Bins

Kuat dan kokoh, silo biji-bijian membentuk dasar dari rumah bulat, di pedesaan atau diberi sentuhan kontemporer. Dua silo bergabung dengan lorong untuk membentuk sebuah rumah di Midwest Amerika, yang lain membentuk struktur internal utama untuk rumah di Greensburg, Kansas. Silo telah menyamar menjadi rumah kedua, sehingga Anda tidak akan pernah menduga bahwa itu ada. Pada Gruene Homestead Inn di Texas, sebuah teras depan dari silo digunakan sebagai ruang tamu yang nyaman.


7. Tires

Ban adalah komponen bangunan utama rumah ekologis dikenal sebagai 'earthships'. Rumah-rumah, yang umum di padang pasir Amerika Serikat, juga ideal sebagai rumah murah di negara-negara dunia ketiga. Ban banyak sekali dan, ketika dikemas dengan lumpur, menyediakan massa termal untuk mengatur suhu internal bangunan. Mereka sering diplester kembali dengan campuran lumpur yang menyerupai adobe, meskipun kadang-kadang, mereka meninggalkan sisa lumpur yang terlihat. Gambar atas menunjukkan sebuah sekolah dalam konstruksi di Guatemala, yang kedua menggambarkan dinding di Earthship Virginia. Gambar ketiga menggambarkan bagaimana ban telah digunakan untuk memperkuat, rumah-rumah murah di Haiti yang dilanda gempa.


8. Pallets

Tahukah Anda bahwa palet pengiriman sering terbuat dari kayu? Setelah mereka digunakan beberapa kali untuk mengangkut beban berat, mereka dibuang, tetapi kayu ini bisa membuat blok bangunan rumah. Di Curacavi, Chili, rumah modern besar diberikan kelongsong terbuat dari palet dicat putih, yang memberikan pendinginan alam dan ventilasi, dan membiarkan cahaya. Palet dimodifikasi bahkan bisa digunakan untuk membuat perumahan yang cepat dan murah, digunakan untuk segala sesuatu dari dek depan ke dalam furnitur. Paletten modular Haus, dirancang oleh dua mahasiswa dari Universitas Wina untuk kompetisi arsitektur, modular dan hemat energi. Desain yang sama yang dapat dibangun hanya $ 11 per kaki persegi.


9. Reclaimed Wood

Kayu daur ulang dari berbagai sumber termasuk struktur dapat menambahkan karakter dan rasa sejarah untuk rumah, apakah itu digunakan sebagai aksen di antara bahan yang lebih modern atau sebagai bahan utama. The 'Treehouse dari Hyères', kiri atas, terbuat dari kayu dan benda yang ditemukan dan jelas dalam gaya pedesaan, kayu daur ulang masih mempertahankan beragam nuansa warna dan cat. Kayu reklamasi membentuk struktur inti dari sebuah rumah, kayu baru untuk kontras yang indah. Rumah ketiga, juga terbuat dari kayu baru dan bekas campuran, mencapai efek yang sama.


10. Stone

Batu tulis tidak lagi digunakkan untuk sejarah, tetapi kali ini untuk kedua atap dan fasad utara di pren Ty South Wales (atas). Sebuah villa batu di Portugal dibangun kembali, blok batu kali yang dikenakan disandingkan dengan kayu yang baru dan kaca agar terlihat modern. Keindahan batu adalah bahwa hal itu dapat diukir kembali menjadi batu bata dan tampak baru jika terlihat. Di Inggris, arsitek John Pawson menggunakan batu direklamasi untuk membuat Rumah Batu di Milan, yang merupakan brand baru.

Monday, October 15, 2012

Cara Membaca sifat Seseorang Dari bentuk Wajahnya Dengan Ilmu Fisiognomi

FISIOGNOMI adalah ilmu firasat wajah atau ilmu membaca karakter seseorang lewat wajah. Dalam ilmu fisiognomi Wajah dipakai sebagai pedoman di fisiognomi karena wajah merupakan organ tubuh yang biasanya tidak tertutup. Selain itu untuk melihat wajah  seseorang, kita tidak perlu meminta izin kepada yang bersangkutan. Secara sederhana wajah bisa dilihat dari foto atau  berhadapan secara langsung.


Penguasaan ilmu fisiognomi akan memberikan manfaat yang besar sekali dan dapat meluaskan cakrawala serta pengetahuan terutama  yang berhubungan antar manusia.Seandainya kita kaitkan dengan dunia teknologi modern sekarang, masih sangat relevan, misalnya  menyangkut hubungan bisnis dan kemitraan, persahabatan, percintaan serta perjodohan.

Manfaat memperlajari rahasia wajah dengan fisiognomi adalah :

1. Dapat mengenal lebih baik diri sendiri.
2. Lebih memahami secara mendalam kepribadian orang lain.
3, Sangat menghargai makna kehidupan, persaudaraan, dan persahabatan.
4. Dapat menganalisis bermacam watak dan sifat orang lain yang kita ajak bicara.
5. Bisa berguna untuk memprediksi kejadian masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.

Konsep analisis raut wajah dalam ilmu fisiognomi meliputi:

1.  Anatomi dan struktur tengkorak kepala.
2.  Bentuk dan susunan rambut.
3.  Anatomi dan bentuk dahi.
4.  Anatomi dan bentuk tulang pipi.
5.  Anatomi dan bentuk tulang rahang.
6.  Letak dan bentuk telinga.
7.  Letak dan bentuk alis.
8.  Letak dan bentuk mata.
9.  Letak dan bentuk hidung.
10. Letak dan bentuk mulut.
11. Letak dan bentuk dagu.
12. Ciri dan tanda khusus lainnya seperti luka dan tahi lalat.


Berikut bentuk wajah seseorang dan rahasianya menurut ilmu fisiognomi :

1. Bentuk wajah bulat

Bentuk wajah ini umumnya memiliki struktur tulang yang sangat kuat. Itu menunjukkan watak, aktivitas mental yang sangat kuat,  tahan terhadap penyakit dan rasa percaya diri yang tinggi. Hampir semua Kaisar Cina memiliki wajah bulat. Pemilik wajah ini  pada umumnya cerdas dan dapat beradaptasi dengan situasi macam apapun. Mereka dikaruniai otak jempolan. Meski cenderung  sedikit malas, tapi orang dengan bentuk wajah bulat umumnya panjang umur. Orang Timur mengatakan mereka seakan tidak terburu -buru untuk mati. Wajah bulat dengan leher panjang memiliki daya tahan terhadap penyakit. Dalam bercinta mereka jujur meski  terkadang keinginan erotik menjebloskan mereka dalam ketidaksetiaan.

2. Bentuk wajah Berlian

Wajah berlian memiliki dahi yang sempit, tulang pipi yang menonjol dan berdagu lancip. Itu artinya mereka hangat dan  diberkahi kemauan kuat serta keberuntungan dalam karir. Sayangnya orang tipe ini cenderung egois dan kurang peduli pada  moral. Wajah berlian banyak dimiliki banyak artis panggung wanita terkenal dan prajurit pemberani.

Orang Cina merasa sangat beruntung jika meninggalkan rumah untuk keperluan bisnis, bertemu dengan wanita atau pria yang  memiliki wajah berlian. Jika wanita, mereka ditafsirkan bisnis akan sukses tapi nanti, dan pria, ditafsirkan bisnis akan  sukses tapi segera. Orang dengan bentuk wajah seperti ini umumnya juga beruntung dalam cinta. Dikenal mempunyai daya tahan  tubuh yang menakjubkan terhadap penyakit. Mereka juga ambisius tapi juga memiliki rasa humor yang baik.

Menurut penelitian, banyak pemilik wajah berlian tidak puas dengan masa kanak-kanak dan remajanya, dan hanya menemukan  kebahagiaan pada paruh kedua usia mereka. Sampai akhir hayat, mereka selalu ingat kesulitan-kesulitan yang pernah dihadapi  dan diatasi.

3, Bentuk waqjah persegi panjang

Wajah ini menunjukkan kreativitas, kepandaian dan penguasaan diri, tapi juga menunjukkan ketidaksetiaan. Orang Cina menyebut  bentuk wajah ini seperti pohon, karena mirip dengan batang pohon. Pemiliknya umumnya orang yang suka pada introspeksi diri  yang menakjubkan dan dapat mengendalikan perasaan untuk mengatasi hal atau masalah. Mereka juga kreatif dan beruntung dalam  hidup. Menurut imajinasi Cina, hal ini secara simbolik diwakili oleh pohon yang pada musim semi berdaun kembali. Banyak orang dari kalangan ini mencapai sukses namun sangat terikat pada pekerjaan yang dianggap nomor satu dalam hidup,  sehingga terkadang menjadi masalah di dalam kehidupan rumah tangga mereka.


4. Bentuk wajah persegi

Pemilik wajah ini umumnya punya karakter stabil, jujur dan seimbang. Mereka adalah orang-orang yang biasa membuat kepuasan.  Bisa menikah lebih dari sekali dan pecinta yang berapi-api. Wajah persegi menandakan pribadi yang peka pada persoalan umum, rasa implusif dan terkadang keras kepala. Kalau pria, biasanya kukuh pada pendirian, mereka juga dikenal sebagai orang yang bergairah, hanya repotnya tidak setia dalam bercinta  karena mudah dirayu. Murah hati juga ciri yang paling nyata. Mereka selalu menjadi teman yang baik dan setia. Mereka selalu  menempatkan teman-temannya nomor satu dalam hidup, imbalannya meminta dari mereka kejujuran dan kepatuhan.


5. Bentuk wajah rahang sempi berdagi lebar

Orang Cina menghubungkan wajah ini dengan unsur bumi, karena bentuknya yang bagus dan hanya berubah sedikit oleh usia. Mereka  cenderung agresif dan keras kepala. Kalau memutuskan mereka harus melihat hasilnya secepat mungkin. Mereka pun siap bertempur  sampai titik darah penghabisan demi tercapainya kehendak, terutama untuk kehidupan emosional mereka.  Kalau pria, sulit menjadi ayah yang sempurna karena tidak mampu bergaul dengan anak-anaknya dan cenderung  tidak mengikuti pertumbuhan anaknya.


6. Bentuk wajah segitiga

Wajah ini mengungkapkan semangat yang tak kenal lelah, ditambah meluap, otak cerdas dan sensual. Mereka biasanya ambisius dan  cenderung menonjolkan diri. Banyak penggoda hebat dalam sejarah seperti Mary Tudor dan Elizabeth dari Austria termasuk  golongan ini, juga artis Merlene Dietrich, Pier Angeli dan Elizabeth Taylor. Umumnya tipe ini sering tidak bahagia dalam  kehidupan cinta.

Mereka cenderung meninggalkan keluarga untuk menuruti dorongan hati. Dalam beberapa kasus, konflik jiwa kerap mempengaruhi  perilaku mereka. Saat tertarik pada pengalaman baru dan terpesona oleh hubungan mesra pada lawan jenis, mereka dapat  menentang keputusan mereka untuk melakukan perjalanan, pindah kerja atau lari dari rutinitas keseharian yang dianggap sebagai pengganggu.

7. Bentuk wajah dahi lebar dengan dagu persegi

Mereka umumnya memiliki daya hidup yang kuat, gigih, tapi sulit berpikir positif. Suka mencari perhatian dan meraih  keuntungan dari setiap kesempatan yang diberikan oleh hidup. Hidup mereka dipenuhi kegiatan dan penantian. Ramah, tapi sulit  dijadikan teman. Selalu tegang dan kurang spontanitas. Sangat hebat dalam bercinta, tapi mau enak sendiri. Karena itu mereka  tidak ragu-ragu memutuskan hubungan, jika dianggap mengganggu karir atau posisi sosial.

Punya perhatian besar pada prestasi fisik. Banyak penerjun dan pembalap punya wajah tipe ini. Karena tidak suka buang waktu  untuk tujuan sepele, akibatnya mereka sering tampak tidak tertarik pada sesuatu.
Mereka umumnya dikaruniai umur panjang, seakan-akan mereka menjaga energi untuk tujuan-tujuan penting. Mereka pandai  berbicara, tenang namun bisa berubah keras kepala.

8. Bentuk wajah dengan tonjolan tulang pipi

Mutu utama pemilik wajah dengan tulang pipi menonjol adalah watak yang kuat, tekun, energi mental serta kemampuan bangkit dari kejatuhan. Kesalahan mereka biasanya berasal dari diri sendiri. Orang dengan tipe wajah ini sering menjadi pemimpin,  namun kerap juga muncul di kalangan petualang-petualang yang kurang baik atau seperti penjahat dan mata-mata.

Mereka dikenal tidak stabil dan gelisah. Jika pria punya bentuk wajah seperti ini biasanya tidak mampu menjadi suami yang  setia dan dipercaya. Wanita pun begitu, tidak stabil dalam kehidupan cintanya, cenderung menguasai pasangan dan sangat senang  dirayu. Untuk hidup bahagia dengan mereka diperlukan kemampuan untuk mendukung kecenderungan mereka dan memberikan  pertimbangan.

Rumah Bentuk Joglo

Rumah
Masyarakat Jawa dengan faham jawanya (“kejawen”) sering dianggap sebagai masyarakat yang hidup dalam suasana kepercayaan primitif, yang memilki sifat-sifat khusus, seperti: mempertahankan suasana hidup selaras (harmonis) dengan lingkungan kehidupan disekitarnya, yang meliputi: keselarasan hubungan antara manusia dan sesamanya (hubungan antara “kawulo” dan “gusti”), serta hubungan antara manusia dengan lingkungan alam disekitarnya (hubungan antara “microcosmos” dan “macrocosmos”). Kebutuhan hidup manusia Jawa, dapat disederhanakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu: “pangan”, “sandang” dan “papan”.Adapun makna kebutuhan pangan bagi masyarakat Jawa disatu sisi adalah tuntutan akan fisik, sedangkan disisi lain, adalah tuntutan metafisik, seperti: spiritual, rohaniah dan simbolik. Selanjutnya orang Jawa membutuhkan sandang untuk memberikan pengamanan kejiwaan (rasa) dan melindungi diri dari pengaruh lingkungan, baik lingkungan alamiah maupun sosial. Sedangkan kebutuhan akan “papan”, bagi orang Jawa diartikan sebagai kebutuhan akan: “longkangan” (ruang), “panggonan” (tempat untuk menjalani kehidupan), “panepen” (tempat kediaman /”settle -ment”) dan “palungguhan” (tempat duduk/berinteraksi). Selain itu rumah juga mempunyai arti sebagai perlambang bahwa dirinya telah berhasil dalam kehidupan di dunia atau telah mantap kedudukan sosial ekonominya.

Bentuk dari rumah Jawa dipengaruhi oleh 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Geometrik yang dikuasai oleh kekuatan sendiri
2. Pendekatan Geofisik yang tergantung pada kekuatan alam lingkungan.

Bentuk rumah tradisional jawa dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan bentuk. Secara garis besar tempat tinggal orang jawa dapat dibedakan menjadi:
1. Rumah Bentuk Joglo
2. Rumah Bentuk Limasan
3. Rumah bentuk Kampung
4. Rumah Bentuk Masjid dan Tajug atau Tarub
5. Rumah bentuk panggang Pe








Bangunan Tradisional Joglo.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya. Menurut Dakung (1987) terdapat beberapa variasi bentuk bangunan
Joglo diantaranya adalah:
(1). Joglo Lawakan,
(2). Joglo Sinom,
(3). Joglo Jompongan,
(4). Joglo Pangrawit,
(5). Joglo Mangkurat,
(6). Joglo Hageng dan
(7). Joglo Semar Tinandhu.
Joglo Limasan, Joglo Semar Tinandhu, Joglo
Sinom, Joglo Jompongan dan Joglo Pangrawit banyak dipakai rakyat biasa, sedangkan Joglo Mangkurat, Joglo Hageng dan Joglo Semar Tinandhu banyak dipakai kaum bangsawan, maupun abdi dalem keratin (pegawai keraton).


Joglo Semar Tinandhu.



Joglo Semar Tinandu (semar diusung/semar dipikul) diilhami dari bentuk tandu. Joglo ini biasanya digunakan untuk regol atau gerbang kerajaan, dengan ciri- ciri :
* Denah berbentuk persegi panjang
* Pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan, umpak ini nantinya akan disambung dengan tiang saka.
* Memakai 2 saka guru sebagai tiang utama yang menyangga atap brunjung dan 8 saka pananggap yang berfungsi sebagai penyangga yang berada diluar saka guru. Bagian bawah tiap saka diberi purus lanang untuk disambung ke purus wedokan dan diperkuat dengan umpak
* Terdapat 2 pengeret sebagai penyangga balok tandu
* Memiliki tumpang 3 tingkat yang ditopang balok tandu
* Atapnya memiliki 4 jenis empyak yaitu; empyak brunjung, empyak cocor pada bagian atas dan empyak penanggap serta empyak penangkur dibagian bawah.
* Pada atap terdapat molo
* Menggunakan usuk rigereh, usuk yang pada bagian atas bersandar pada dudur sedangkan bagian bawah bertumpu pada balok pengeret dan dipasang tegak lurus.
* Biasanya digunakan untuk regol ( pintu masuk)
Karena tiang utama/saka guru pada joglo ini tergantikan oleh tembok sambungan, maka ruang di bawah atap yang lebih tinggi mempunyai besaran ruang sebatas di besaran uleng saja. Udara yang ada masih terpengaruh udara luar, namun terasa lebih sejuk karena ada kemiringan atap yang memberikan perbedaan udara antara ruang luar dengan ruang di dalam joglo.












Pada joglo semar tinandu ini udara bergerak secara lurus melalui celah diantara dua tembok sambungan. Pergerakan udara terjadi secara leluasa, langsung pada bagian tengah joglo ini, karena tidak terhalang oleh tembok, namun pada bagian samping kanan dan kiri, udara tidak bisa mengalir ke sisi sebelahnya, karena terhalang oleh tembok sambungan yang sampai ke puncak joglo. Udaara kembali bergerak ke bawah melewati celah menuju ruang di sebelah tembok sambungan, dan mengalir ke berbagai arah.



Joglo Lambang Sari



Joglo Lambangsari merupakan joglo dengan sistem konstruksi atap menerus. Bentuk ini paling banyak dipakai pada bangunan tradisional jawa.

Bentuk joglo yang menggunakan lambangsari, dengan ciri- ciri :
* Bentuk denah persegi panjang
* Memakai pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur ini dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan.
* Terdapat 4 saka guru sebagai penahan atap brunjung yang membentuk ruang pamidangan yang merupakan ruang pusat dan 12 saka pananggap yang menyangga atap pananggap (tiang pengikut), masing-masing saka ditopang oleh umpak menggunakan sistem purus
* Memakai blandar, pengeret, sunduk, serta kilil. masing- masing blandar dan pengeret dilengkapi dengan sunduk dan kili sebagai stabilisator.
* Menggunakan tumpang dengan 5 tingkat. Balok pertama disebut pananggap, balok ke dua disebut tumpang, balok ke tiga dan empat disebut tumpangsari, dan balok terakhir merupakan tutup kepuh yang berfungsi sebagai balok tumpuan ujung- ujung usuk atap.
* Uleng/ruang yang terbentuk oleh balok tumpang di bawah atap ada 2 (uleng ganda)
* Terdapat godhegan sebagai stabilisator yang biasanya berbentuk ragam hias ular-ularan.
* Menggunakan atap sistem empyak. 4 sistem empyak yang digunakan : brunjung dan cocor pada bagian atas, serta pananggap dan penangkur di bagian bawah
* Terdapat balok molo pada bagian paling atas yang diikat oleh kecer dan dudur.
* Menggunakan usuk peniyung yaitu usuk yang dipasang miring atau memusat ke molo. Joglo ini juga tidak memiliki emper












penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri. Saat manusia berada pada rumah joglo paling pinggir, sebagai perbatasan antara ruang luar dengan ruang dalam, manusia masih merasakan hawa udara dari luar, namun saat manusia bergerak semakin ke tengah, udara yang dirasakan semakin sejuk, hal ini dikarenakan volume ruang di bawah atap, semakin ke tengah semakin besar. Seperti teori yang ada pada fisika bangunan,

Efek volume sebenarnya memanfaatkan prinsip bahwa volume udara yang lebih besar akan menjadi panas lebih lama apabila dibandingkan dengan volume udara yang kecil.

Saat manusia kembali ingin keluar, udara yang terasa kembali mengalami perubahan, dari udara sejuk menuju udara yang terasa diluar ruangan. Dapat dilihat kalau penghawaan pada rumah joglo, memperhatikan penyesuaian tubuh manusia pada cuaca disekitarnya.




Sistem penghawaan pada joglo lambangsari ini, seperti pada sistem penghawaan joglo pada umumnya, angin/udara bergerak sejajar, di seluruh ruang terbuka, pada bagian ruang bagian tengah, yang dibatasi tiang utama/saka guru, udara bergerak ke atas, namun kembali bergerak ke bawah. Hal ini terjadi karena joglo lambangsari tidak memiliki lubang ventilasi, karena memang di desain untuk atap menerus.


Sistim Struktur
Sistim struktur bangunan Joglo, menurut Saragih (1983) 14) dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
(1). Sistim Struktur Rangka Utama dan
(2). Sistim Struktur Rangka “Pengarak” (Pengikut).
Sistim Rangka Utama Bangunan Joglo terdiri atas tiga bagian, yaitu: “Brunjung”, “Soko Guru” dan “Umpak”.





Pondasi
Pondasi atau “umpak” yang ditinggikan 70cm menggunakan cor beton dan difinish dengan batu wonosari dimaksudkan sebagai cermin bangunan ini berasal. Ciri khas dari pondasi ini adalah tampilan dan posisi pondasi yang berada diatas tanah bukan berada di dalam tanah. Pondasi ini dapat terlihat dengan mata telanjang.








Gebyong
Gebyog merupakan dinding rumah yg terbuat dari kayu. Gebyog memberikan rasa sejuk disiang hari , dan hangat di malam hari. Gebyog yang di gunakan untuk Omah Limasan ( dalem) dibuat dengan motif ukiran Kudus, buatan baru dari kayu tua/lama. Kerangka Gebyog menyatu dengan konstruksi bangunan.






Motif Ukir






Tiang
Rumah Joglo mempunyai 16 buah tiang atau kolom sebagai penopang konstruksi atap yang terdiri dari 4 buah “saka guru” dengan masing masing tiang berukuran (15cm x 15cm) dan 12 buah tiang emper masing-masing berukuran (11cm x 11cm), serta mempunyai 5 buah “Blandar Tumpang Sari” lengkap dengan “kendhit”atau “koloran” yang berfungsi sebagai balok penyiku konstruksi utama bangunan tersebut. Keseluruhan bangunan asli menggunakan material struktur kayu jati dan mempunyai ukuran 8,4 m x 7,6 m.



Masing-masing tiang memiliki nama sesuai dengan letaknya pada bangunan tersebut. Satu atau beberapa tiang yang menyokong atap yang paling tinggi disebut soko guru, tiang yang letaknya lebih luar dari soko guru adalah soko rowo, sedangkan tiang yang menyokong atap bagian paling luar disebut soko emper.

Selain itu, ada beberapa tiang yang digunakan untuk jenis bangunan beratap joglo yang lainnya, yaitu soko bentung, yang letaknya menggantung di antara bagian atap paling atas dengan atap di bawahnya. Sementara itu, soko santen adalah tiang yang tidak langsung menyokong atap, tapi menyokong gelagar panjang pada bangunan besar beratap joglo.


Atap
Atap berbentuk joglo banyak menggunakan material kayu, mulai dari kayu polos sampai kayu yang penuh ornamen. Hal ini mengakibatkan beban yang harus disalurkan untuk sampai ke tanah oleh masing-masing soko cukup berat. Sebenarnya beban yang dipikul oleh soko dapat dihitung, yaitu dengan cara mengetahui luas area penutup atap yang disokong oleh masing-masing soko. Luas area tersebut kemudian dikalikan dengan beban atap per meter persegi, sehingga didapat beban atap yang harus dipikul oleh masing-masing soko atau tiang. Akibatnya, jumlah beban yang disalurkan oleh soko tersebut harus lebih kecil dibandingkan dengan tegangan tanah per sentimeter persegi. Bila beban yang disalurkan oleh soko lebih besar dari tegangan tanah, maka pondasi akan melesak.
Rangka Atap Joglo dibentuk oleh beberapa elemen bangunan, yaitu: (1). Reng, (2). Usuk, (3). “Molo”, (4). “Ander”, (5). “Dudur” dan (6). “Blandar”. Sedangkan Tumpang Sari adalah balok-balok yang disusun dengan teknik tumpang, dan berfungsi untuk mendukung berat atap. Tumpang Sari dapat dibagi atas dua bagian, yaitu: Bagian sayap (“elar”) dan Bagian dalam (“ulen”).

Rumah
Masyarakat Jawa dengan faham jawanya (“kejawen”) sering dianggap sebagai masyarakat yang hidup dalam suasana kepercayaan primitif, yang memilki sifat-sifat khusus, seperti: mempertahankan suasana hidup selaras (harmonis) dengan lingkungan kehidupan disekitarnya, yang meliputi: keselarasan hubungan antara manusia dan sesamanya (hubungan antara “kawulo” dan “gusti”), serta hubungan antara manusia dengan lingkungan alam disekitarnya (hubungan antara “microcosmos” dan “macrocosmos”). Kebutuhan hidup manusia Jawa, dapat disederhanakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu: “pangan”, “sandang” dan “papan”.Adapun makna kebutuhan pangan bagi masyarakat Jawa disatu sisi adalah tuntutan akan fisik, sedangkan disisi lain, adalah tuntutan metafisik, seperti: spiritual, rohaniah dan simbolik. Selanjutnya orang Jawa membutuhkan sandang untuk memberikan pengamanan kejiwaan (rasa) dan melindungi diri dari pengaruh lingkungan, baik lingkungan alamiah maupun sosial. Sedangkan kebutuhan akan “papan”, bagi orang Jawa diartikan sebagai kebutuhan akan: “longkangan” (ruang), “panggonan” (tempat untuk menjalani kehidupan), “panepen” (tempat kediaman /”settle -ment”) dan “palungguhan” (tempat duduk/berinteraksi). Selain itu rumah juga mempunyai arti sebagai perlambang bahwa dirinya telah berhasil dalam kehidupan di dunia atau telah mantap kedudukan sosial ekonominya.

Bentuk dari rumah Jawa dipengaruhi oleh 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Geometrik yang dikuasai oleh kekuatan sendiri
2. Pendekatan Geofisik yang tergantung pada kekuatan alam lingkungan.

Bentuk rumah tradisional jawa dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan bentuk. Secara garis besar tempat tinggal orang jawa dapat dibedakan menjadi:
1. Rumah Bentuk Joglo
2. Rumah Bentuk Limasan
3. Rumah bentuk Kampung
4. Rumah Bentuk Masjid dan Tajug atau Tarub
5. Rumah bentuk panggang Pe








Bangunan Tradisional Joglo.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya. Menurut Dakung (1987) terdapat beberapa variasi bentuk bangunan
Joglo diantaranya adalah:
(1). Joglo Lawakan,
(2). Joglo Sinom,
(3). Joglo Jompongan,
(4). Joglo Pangrawit,
(5). Joglo Mangkurat,
(6). Joglo Hageng dan
(7). Joglo Semar Tinandhu.
Joglo Limasan, Joglo Semar Tinandhu, Joglo
Sinom, Joglo Jompongan dan Joglo Pangrawit banyak dipakai rakyat biasa, sedangkan Joglo Mangkurat, Joglo Hageng dan Joglo Semar Tinandhu banyak dipakai kaum bangsawan, maupun abdi dalem keratin (pegawai keraton).


Joglo Semar Tinandhu.



Joglo Semar Tinandu (semar diusung/semar dipikul) diilhami dari bentuk tandu. Joglo ini biasanya digunakan untuk regol atau gerbang kerajaan, dengan ciri- ciri :
* Denah berbentuk persegi panjang
* Pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan, umpak ini nantinya akan disambung dengan tiang saka.
* Memakai 2 saka guru sebagai tiang utama yang menyangga atap brunjung dan 8 saka pananggap yang berfungsi sebagai penyangga yang berada diluar saka guru. Bagian bawah tiap saka diberi purus lanang untuk disambung ke purus wedokan dan diperkuat dengan umpak
* Terdapat 2 pengeret sebagai penyangga balok tandu
* Memiliki tumpang 3 tingkat yang ditopang balok tandu
* Atapnya memiliki 4 jenis empyak yaitu; empyak brunjung, empyak cocor pada bagian atas dan empyak penanggap serta empyak penangkur dibagian bawah.
* Pada atap terdapat molo
* Menggunakan usuk rigereh, usuk yang pada bagian atas bersandar pada dudur sedangkan bagian bawah bertumpu pada balok pengeret dan dipasang tegak lurus.
* Biasanya digunakan untuk regol ( pintu masuk)
Karena tiang utama/saka guru pada joglo ini tergantikan oleh tembok sambungan, maka ruang di bawah atap yang lebih tinggi mempunyai besaran ruang sebatas di besaran uleng saja. Udara yang ada masih terpengaruh udara luar, namun terasa lebih sejuk karena ada kemiringan atap yang memberikan perbedaan udara antara ruang luar dengan ruang di dalam joglo.












Pada joglo semar tinandu ini udara bergerak secara lurus melalui celah diantara dua tembok sambungan. Pergerakan udara terjadi secara leluasa, langsung pada bagian tengah joglo ini, karena tidak terhalang oleh tembok, namun pada bagian samping kanan dan kiri, udara tidak bisa mengalir ke sisi sebelahnya, karena terhalang oleh tembok sambungan yang sampai ke puncak joglo. Udaara kembali bergerak ke bawah melewati celah menuju ruang di sebelah tembok sambungan, dan mengalir ke berbagai arah.



Joglo Lambang Sari



Joglo Lambangsari merupakan joglo dengan sistem konstruksi atap menerus. Bentuk ini paling banyak dipakai pada bangunan tradisional jawa.

Bentuk joglo yang menggunakan lambangsari, dengan ciri- ciri :
* Bentuk denah persegi panjang
* Memakai pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya. Diatas bebatur ini dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan.
* Terdapat 4 saka guru sebagai penahan atap brunjung yang membentuk ruang pamidangan yang merupakan ruang pusat dan 12 saka pananggap yang menyangga atap pananggap (tiang pengikut), masing-masing saka ditopang oleh umpak menggunakan sistem purus
* Memakai blandar, pengeret, sunduk, serta kilil. masing- masing blandar dan pengeret dilengkapi dengan sunduk dan kili sebagai stabilisator.
* Menggunakan tumpang dengan 5 tingkat. Balok pertama disebut pananggap, balok ke dua disebut tumpang, balok ke tiga dan empat disebut tumpangsari, dan balok terakhir merupakan tutup kepuh yang berfungsi sebagai balok tumpuan ujung- ujung usuk atap.
* Uleng/ruang yang terbentuk oleh balok tumpang di bawah atap ada 2 (uleng ganda)
* Terdapat godhegan sebagai stabilisator yang biasanya berbentuk ragam hias ular-ularan.
* Menggunakan atap sistem empyak. 4 sistem empyak yang digunakan : brunjung dan cocor pada bagian atas, serta pananggap dan penangkur di bagian bawah
* Terdapat balok molo pada bagian paling atas yang diikat oleh kecer dan dudur.
* Menggunakan usuk peniyung yaitu usuk yang dipasang miring atau memusat ke molo. Joglo ini juga tidak memiliki emper












penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri. Saat manusia berada pada rumah joglo paling pinggir, sebagai perbatasan antara ruang luar dengan ruang dalam, manusia masih merasakan hawa udara dari luar, namun saat manusia bergerak semakin ke tengah, udara yang dirasakan semakin sejuk, hal ini dikarenakan volume ruang di bawah atap, semakin ke tengah semakin besar. Seperti teori yang ada pada fisika bangunan,

Efek volume sebenarnya memanfaatkan prinsip bahwa volume udara yang lebih besar akan menjadi panas lebih lama apabila dibandingkan dengan volume udara yang kecil.

Saat manusia kembali ingin keluar, udara yang terasa kembali mengalami perubahan, dari udara sejuk menuju udara yang terasa diluar ruangan. Dapat dilihat kalau penghawaan pada rumah joglo, memperhatikan penyesuaian tubuh manusia pada cuaca disekitarnya.




Sistem penghawaan pada joglo lambangsari ini, seperti pada sistem penghawaan joglo pada umumnya, angin/udara bergerak sejajar, di seluruh ruang terbuka, pada bagian ruang bagian tengah, yang dibatasi tiang utama/saka guru, udara bergerak ke atas, namun kembali bergerak ke bawah. Hal ini terjadi karena joglo lambangsari tidak memiliki lubang ventilasi, karena memang di desain untuk atap menerus.


Sistim Struktur
Sistim struktur bangunan Joglo, menurut Saragih (1983) 14) dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
(1). Sistim Struktur Rangka Utama dan
(2). Sistim Struktur Rangka “Pengarak” (Pengikut).
Sistim Rangka Utama Bangunan Joglo terdiri atas tiga bagian, yaitu: “Brunjung”, “Soko Guru” dan “Umpak”.





Pondasi
Pondasi atau “umpak” yang ditinggikan 70cm menggunakan cor beton dan difinish dengan batu wonosari dimaksudkan sebagai cermin bangunan ini berasal. Ciri khas dari pondasi ini adalah tampilan dan posisi pondasi yang berada diatas tanah bukan berada di dalam tanah. Pondasi ini dapat terlihat dengan mata telanjang.








Gebyong
Gebyog merupakan dinding rumah yg terbuat dari kayu. Gebyog memberikan rasa sejuk disiang hari , dan hangat di malam hari. Gebyog yang di gunakan untuk Omah Limasan ( dalem) dibuat dengan motif ukiran Kudus, buatan baru dari kayu tua/lama. Kerangka Gebyog menyatu dengan konstruksi bangunan.






Motif Ukir






Tiang
Rumah Joglo mempunyai 16 buah tiang atau kolom sebagai penopang konstruksi atap yang terdiri dari 4 buah “saka guru” dengan masing masing tiang berukuran (15cm x 15cm) dan 12 buah tiang emper masing-masing berukuran (11cm x 11cm), serta mempunyai 5 buah “Blandar Tumpang Sari” lengkap dengan “kendhit”atau “koloran” yang berfungsi sebagai balok penyiku konstruksi utama bangunan tersebut. Keseluruhan bangunan asli menggunakan material struktur kayu jati dan mempunyai ukuran 8,4 m x 7,6 m.



Masing-masing tiang memiliki nama sesuai dengan letaknya pada bangunan tersebut. Satu atau beberapa tiang yang menyokong atap yang paling tinggi disebut soko guru, tiang yang letaknya lebih luar dari soko guru adalah soko rowo, sedangkan tiang yang menyokong atap bagian paling luar disebut soko emper.

Selain itu, ada beberapa tiang yang digunakan untuk jenis bangunan beratap joglo yang lainnya, yaitu soko bentung, yang letaknya menggantung di antara bagian atap paling atas dengan atap di bawahnya. Sementara itu, soko santen adalah tiang yang tidak langsung menyokong atap, tapi menyokong gelagar panjang pada bangunan besar beratap joglo.


Atap
Atap berbentuk joglo banyak menggunakan material kayu, mulai dari kayu polos sampai kayu yang penuh ornamen. Hal ini mengakibatkan beban yang harus disalurkan untuk sampai ke tanah oleh masing-masing soko cukup berat. Sebenarnya beban yang dipikul oleh soko dapat dihitung, yaitu dengan cara mengetahui luas area penutup atap yang disokong oleh masing-masing soko. Luas area tersebut kemudian dikalikan dengan beban atap per meter persegi, sehingga didapat beban atap yang harus dipikul oleh masing-masing soko atau tiang. Akibatnya, jumlah beban yang disalurkan oleh soko tersebut harus lebih kecil dibandingkan dengan tegangan tanah per sentimeter persegi. Bila beban yang disalurkan oleh soko lebih besar dari tegangan tanah, maka pondasi akan melesak.
Rangka Atap Joglo dibentuk oleh beberapa elemen bangunan, yaitu: (1). Reng, (2). Usuk, (3). “Molo”, (4). “Ander”, (5). “Dudur” dan (6). “Blandar”. Sedangkan Tumpang Sari adalah balok-balok yang disusun dengan teknik tumpang, dan berfungsi untuk mendukung berat atap. Tumpang Sari dapat dibagi atas dua bagian, yaitu: Bagian sayap (“elar”) dan Bagian dalam (“ulen”).