Metode Penelitian Triangulasi
Istilah triangulasi dalam kegiatan penelitian secara umum banyak
dipahami oleh sebagian kalangan hanya dapat di jumpai dalam penelitian
kualitatif sebagai salah satu teknik validasi sebuah penelitian. Akan
tetapi, pemahamannya tidak sesederhana yang dipahami oleh sebagian
kalangan tersebut. Triangulasi akan sangat tepat penggunaannya dalam
sebuah penelitian apabila kita paham konsep dari triangulasi itu
sendiri, dan batasan-batasannya jika akan di implementasikan dalam
sebuah penelitian. Dalam blog Eko Sanjaya Tamba’s Blog istilah
triangulasi tidak hanya dipahami sebagai salah satu teknik analisis data
dan teknik validasi data kualitatif, akan tetapi triangulasi dapat juga
dipahami sebagai suatu teknik penelitian perpaduan antara penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Metode penelitian dengan teknik triangulasi digunakan dengan adanya dua asumsi yaitu
pertama,
pada level pendekatan, teknik triangulasi digunakan karena adanya
keinginan melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode sekalugus
yakni, metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif.
Hal ini didasarkan karena masing-masing metode memiliki kelebihan dan
kelemhan tertentu, dan memiliki pendapat dan anggapan yang berbeda dalam
memandang dan menanggapi suatu permasalahan. Suatu masalah jika dilihat
dengan menggunakan suatu metode akan sangat berbeda jika dilihat dengan
menggunakan metode yang lain. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat
apabila kedua sudut pandang berbeda tersebut digunakan berbsama-sama
dalam menanggapi suatu permasalahan sehingga diharapkan dapat
mendapatkan hasil yang lebih lengkap dan sempurna.
Asumsi yang
kedua yang mendasari penggunaan teknik
triangulasi yakni, pada level pengumpulan dan analisis data. Dalam
penelitian dengan menggunakan triangulasi, peneliti dapat menekankan
pada metode kualitatif, metode kuantitatif atau dapat juga dengan
menekankan pada kedua metode. Apabila peneliti menekankan pada metode
kualitatif, maka metode penelitian kuantitatif dapat digunakan sebagai
fasilitator dalam membantu melancarkan kegiatan penelitian, dan
sebaliknya jika menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Teknik Pengumpulan dan Kredibilitas Data Triangulasi
Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu,
1) Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk
menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid
yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari ketiaga sumber tersebut,
tidak bias diratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di
deskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda,
dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah
di analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya dimintakan kesepakatan (
member chek) dengan ketiga sumber data tersebut.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi,
dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas
data tersebut, menghasilakan data yang berbeda-beda, maka peneliti
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau
yang lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin
semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.
3) Triangulasi Waktu
Watu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,
belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara ,
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila
hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara
berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat
juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti
lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata mencari
kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap dunia sekitarnya.
Dalam memahami dunia sekitarnya, mungkin apa yang diungkapkan informan
salah, karena tidak sesuai dengan teori, dan tidak sesuai dengan hukum.
Sedangkan menurut Denzin (1978) dalam Paton mengungkapkan bahwa ada empat tipe dasar triangulasi : 1)
triangulasi data
– adalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu kajian, sebagai
contoh, mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan
titik pandang yang berbeda; 2)
triangulasi investigator – penggunaan beberapa peneliti atau ilmuan sosial yang berbeda; 3)
triangulasi teori – penggunaan sudut pandang ganda dalam menafsirkan seperangkat tunggal data; dan 4)
triangulasi metodologis –
penggunaan metode ganda untuk mengkaji masalah atau program tunggal,
seperti wawancara, pengamatan, daftar wawancara terstruktur, dan
dokumen.
Lebih lanjut Denzin (1978) dalam Patton menerangkan bahwa logika
triangulasi berdasarkan pada dasar pikiran bahwa, tidak ada metode
tunggal secara mencukupi memecahkan masalah faktor penyebab tandingan.
Karena setiap metode menyatakan aspek yang berbeda atas realitas
empiris, metode ganda atas pengamatan haruslah dipakai, hal inilah yang
disebut dengan triangulasi.
Penutup
Tringulasi dalam ditinjau dari metode penelitian merupakan gabungan
dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dasar dari
penggabungan dua metodologi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh data yang benar-benar kredibel dan komprehensif. Sedangkan
triangulasi sebagai salah satu teknik pemeriksaan data secara sederhana
dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mengecek data dalam suatu
penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber data,
satu metode pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman pribadi
peneliti saja tanpa melakukan pengecekan kembali dengan penelitian lain.
Triangulasi ini merupakan teknik yang didasari oleh pola piker
fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya, untuk menarik
kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang.
Daftar Bacaan:
Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, cetakan kedua, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009)
http//Eko Sanjaya Tamba.wordpress.com
http://dinarpratama.wordpress.com/2011/01/08/teknik-pengumpulan-dan-validasi-data-kualitatif/
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan kesebelas (Bandung : Alfabeta, 2010)